MK
: Kewirausahaan
Part: 6
Part: 6
Materi 5
Family Business (Bisnis Keluarga)
A. Family Business (Bisnis Keluarga)
Family business (bisnis keluarga)
merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian anggota keluarga di
dalam kepemilikan atau operasi bisnis.
Dalam terminologi bisnis, perusahaan
keluarga terbagi menjadi dua macam yaitu :
Ø Pertama adalah Family Owned Enterprise (FOE),
yaitu perusahaan yang dimiliki oleh keluarga tetapi dikelola oleh profesional
yang berasal dari luar lingkaran keluarga. Keluarga hanya berperan sebagai
pemilik dan tidak melibatkan diri dalam operasi di lapangan. Perusahaan seperti
ini merupakan bentuk lanjutan dari usaha yang semula dikelola oleh keluarga
yang mendirikannya.
Ø kedua adalah Family Business
Enterprise (FBE), yaitu perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh keluarga
pendirinya. Perusahaan tipe ini dicirikan oleh dipegangnya posisi-posisi kunci
dalam perusahaan oleh anggota keluarga.
Jenis perusahan keluarga inilah yang banyak
terdapat di Indonesia. Batasan lain
tentang perusahaan diberikan oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff. Menurutnya,
suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau
lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut
Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Family Business” suatu organisasi
dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua
generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Family Business (Bisnis keluarga);
sebuah lembaga yang unik
Bisnis keluarga mempunyai
karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan lainnya dari dua orang
atau lebih anggota keluarganya yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya
lingkup dan luas keterlibatan tersebut bervariasi dalam beberapa perusahaan.
Dalam sebuah restoran kecil misalnya seorang istri atau suami dapat bekerja
sebagai seorang pemilik dan manajer sementara yang lain memegang pembukuan dan
anak-anak dapat bekerja di dapur atau sebagai pelayan. Bisnis keluarga adalah
sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam
kepemilikan dan atau jabatan/ manajer.
Keterkaitan keluarga dan bisnis
banyak bisnis keluarga disusun atas dasar kekeluargaan
dan bisnis meskipun keluarga dan bisnis adalah institusi yang terpisah dengan
anggota, tujuan dan nilainya masing-masing. Mereka menjadi satu (saling
terkait) di dalam perusahaan keluarga, bagi banyak orang dua institusi yang
saling terkait ini adalah bagian yang paling penting dalam hidup. Keluarga dan
bisnis muncul dengan alasan mendasar yang berbeda. Fungsi pokok keluarga
berhubungan dengan perhatian dan pendidikan anggota keluarga, sedangkan bisnis
berkaitan dengan produksi dan pendistribusian barang dan atau jasa. Tujuan
keluarga adalah pengembangan penuh yang mungkin dilakukan tiap anggota keluarga
yang berkaitan dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya, serta pembagian
kesempatan dan penghargaan yang sama untuk setiap anggota. Sedangkan, tujuan
bisnis adalah keuntungan dan ketahanan hidup.
Budaya Bisnis Keluarga
Seperti organisasi lain, bisnis
keluarga mengembangkan cara tertentu di dalam mengerjakan segala sesuatunya dan
prioritas tertentu sehingga memberikan keunikan pada tiap perusahaan. Pola
perilaku dan kepercayaan yang khusus ini membentuk budaya organisasi karyawan,
sebagai karyawan dan anggota keluarga yang baru memasuki bisnis, mereka
menggunakan pandangan dan cara pengoperasian perusahaan yang khusus.
Ø Pola-pola budaya
Budaya
perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang berbeda-beda,
pengamatan menyeluruh pada keyakinan dan perilaku tersebut akan memperlihatkan
berbagai pola budaya sehingga membantu di dalam menjelaskan cara berfungsinya
suatu perusahaan. W. Gibb Dyer, seorang prof, di UYB, telah mengidentifikasikan
suatu tatanan pola budaya yang mempergunaka tiga fase perusashaan keluarga;
bisnis sesungguhnya, bisnis keluarga, bisnis pemerintah.
Sebuah
contoh pola bisnis adalah system keyakinan dan perilaku perusahaan yang
berkaitan dengan pentingnya kualitas. Anggota organisasi cenderung mengadopsi
pandangan umum mengenai luasnya usaha atau bahkan pengorbanan yang seharusnya
diberikan kepada pelayanan konsumen dan kualitas produk. Menurut W Gibb Dyer
konfigurasi budaya adalah pola bisnis paternalistic, pola keluarga patriakal,
dan dewan direksi yang disetujui (pola pemerintah). Ini semata-mata berarti
bahwa hubungan keluarga lebih penting daari pada keahlian professional yang
pendirinya merupakan kepala suku yzang tidak diperdebatkan, sehingga dewan
secara otomatis mendukung keputusan pemilik.
Ciri-ciri
Khusus Manajemen Perusahaan Keluarga (family business)
Kompleksitas hubungan dalam
perusahaan keluarga memerlukan manajemen yang terbuka. Manajemen seperti ini
mempunyai arti manajemen professional yang baik, meskipun teknik-teknik
tertentu dapat berguna dalam menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan
keluarga.
Ø Kebutuhan akan manajemen yang baik
Manajemen
yang baik diperlukan untuk kesuksesan setiap bisnis termasuk bagi perusahaan
keluarga. Penyimpangan dadri praktik manajemen yang baik hanya akan melemahkan
perusahaan, sehingga berpengaruh pada kepentingan perusahaan dan keluarga.
Sejumlah praktik terbaik telah diperkenalkan oleh Jhon. L. Ward, spesialis
pencatat dalam bisnis keluarga dan professor ternama pada Loyola university
Chicago. Bebrapa praktik tersebut adalah:
1. Rangsanglah pemikiran dan pemahaman
strategi baru
2. Rekrut dan pertahankan manajer
nonkeluarga yang baik
3. Ciptakan organisasi yang fleksibel
dan inovatif
4. Ciptakan dan lindungi modal
5. Siapkan pengganti tampuk
kepemimpinan
6. Eksploitasi kelebihan yang unik dari
kepemilikan keluarga.
Mekanisme Family Business (bisnis keluarga)
Dunia bisnis dan dunia keluarga
memang memiliki perbedaan yang amat curam. Jelas, dalam sebuah keluarga kepentingan
keluarga akan mengalahkan kepentingan-kepentingan yang lain. Padahal,
perusahaan menuntut sikap yang profesional. Termasuk juga dalam masalah
kompensasi atau pembagian keuntungan. Perusahaan profesional akan
mendasarkan pemberian gaji pada nilai pasar dan riwayat kerja (kinerja)
seseorang. Sedangkan keluarga mendasarkan pemberian gaji pada kebutuhan. Di
sini terlihat betapa keluarga memiliki standar yang tidak jelas. Masalah terpenting dalam
keberlanjutan bisnis keluarga adalah masalah sukses. Sukses memang bukan
satu-satunya penentu kelanggengan bisnis keluarga. Tapi, mau tidak mau generasi
pendahulu harus memberikan tongkat estafet perusahaan kepada generasi
berikutnya. Suksesi tidak hanya berarti pata tingkat pimpinan dan managerial
saja, termasuk pada kebijakan-kebijakan perusahaan. Terdapat tujuh langkah dalam
melakukan sukses perusahaan keluarga: mengevaluasi struktur kepemilikan; mengembangkan
gambaran struktur yang diharapkan setelah sukses; Mengevaluasi keinginan
keluarga; mengembangkan proses pemilihan, melatih dan memonitoring penerus masa
depan; Melakukan aktivitas team building dari keluarga; Menciptakan dewan
direksi yang efektif; Yang terakhir, memasukkan penerus pada saat yang tepat,
yaitu ketika pendiri berusia 50 tahun dan penerus berusia 30 tahun.
Keuntungan
dalam Menjalani Family Business
Masalah-masalah yang berhubungan dengan bisnis
keluarga dapat dengan mudah membutakan orang muda untuk mengambil keuntungan di
dalam bisnis. Banyak keuntungan yang berhubungan dengan keterlibatan keluarga
seharusnya diakui dan digunakan untuk merekrut anggota keluarga agar bekerja
dalam perusahaan keluarga.
Keuntungan
datang dari hubungan keluarga yang kuat, anggota –anggota keluarga tertarik
pada bisnis karena ikatan keluar.
Memulai dari usaha kecil bersama
keluarga – dengan suami, anak, atau sanak saudara bisa menjadi tantangan yang
unik. Di sisi lain, ini juga sangat membantu untuk urusan kepercayaan dan cara
yang bagus untuk mengajak semua anggota keluarga untuk bersama-sama demi
keamanan generasi selanjutnya. Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan
keluarga adalah adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak
berorientasi pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga
inilah, anggota keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak
legal dan permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain
adalah, terlepas dari banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk
tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota
memiliki pemahaman yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki
argumen, kerja sama, dan pengalaman negatif bersama-sama. Terlepas dari semua
keuntungan memiliki bisnis keluarga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Mencampuradukkan bisnis dengan urusan pribadi dan keluarga bisa berdampak
buruk pada hubungan keluarga. Pastikan anda membuat batasan-batasan yang jelas
tentang dimana dan kapan anda bisa berbicara tentang bisnis.
2. Pastikan
bahwa komunikasi tidak menjadi halangan. Adakanlah pertemuan rutin untuk
membahas perkembangan dan perbedaan pendapat.
3. Perlakukan
bisnis keluarga sebagaimana mestinya. Masalah yang sering terjadi dalam bisnis
keluarga adalah terlalu berfokus pada ‘keluarga’ daripada bisnis.
4. Pastikan
bahwa setiap orang memiliki peran yang jelas. Ini akan membantu untuk
menumbuhkan lingkungan bisnis.
5. Anggota
keluarga yang berada di dalam bisnis harus diperlakukan secara adil. Tidak
boleh ada pilih kasih dalam bisnis. Gaji dan keuntungan yang adil dapat menjadi
poin awal yang bagus.
6. Berusahalah
untuk memngembangkan rencana pergantian. Siapa yang akan mengambil alih bisnis
setelah anda pensiun? Contohnya, apakah anak saudara anda atau anak anda? Ini
dengan asusmsi bahwa saudara anda dan anda memiliki saham kepemilikan atas
perusahaan.
7. Jika anak
anda akan bergabung dalam bisnis, usahakan agar mereka mendapat pengalaman di
luar bisnis keluarga selama 3-5 tahun sebelum mereka bergabung. Hal ini akan
memberi mereka perspektif atau pandangan yang berharga tentang bagaimana bisnis
seharusnya dijalankan di luar setting keluarga.
Kendala-Kendala
dan Akibat dalam Menjalani Family Business
Dari masalah-masalah yang sering
muncul dalam bisnis keluarga, terutama masalah profesionalisme, akhirnya muncul
mitos, “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi
ketiga menghancurkan”. Dan masalah kepemimpinan dalam perusahaan keluarga,
masalah konflik yang sering terjadi dalam bisnis keluarga, suksesi, kompetensi,
dan budaya dalam perusahaan keluarga sebagai tawaran paradigma baru dalam
bisnis keluarga. Semua ini tidak lain sebagai counter attack terhadap mitos:
“generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga
menghancurkan”.
B. Bisnis Rumahan
Bisnis rumahan adalah
salah satu bentuk bisnis keluarga, merupakan suatu usaha yang kita
lakukan dengan berbasis di rumah, bisnis rumahan sebenarnya membutuhkan waktu
yang banyak untuk mengembangkannya.
Alasan Banyak Wirausahawan Memilih
Rumah Sebagai Lokasi Pilihan Pertama
Beberapa alasan mengapa banyak wirausahawan
memilih rumah sebagai pusat kegiatan bisninya yaitu:
1. Menjalankan bisnis dari rumah
meminimalkan biaya awal dan biaya operasi.
2. Perusahaan rumahan memungkinkan pemiliknya
dapat mempertahankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel.
3. Teknologi yang mengubah banyak
rumah-rumah biasa menjadi “ vila elektronik”, memungkinkan wirausahawan untuk
menjalankan berbagai macam bisnis dari rumah mereka.
4. Banyak wirausahawan menggunakan
internet untuk menjalankan bisnis perdagangan elektronis
( e-comerce )
dari rumah dan bisa menjangkau dunia.
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Sebelum
Melakukan Bisnis Rumahan
Berikut ada beberapa hal yang harus dilakukan bagi
seseorang yang baru saja ingin membuka usaha rumahan, agar kita lebih memahami
usaha apa yang pantas untuk kita jalankan.
1. Buatlah beberapa daftar dari ide-ide
yang anda pilih, buatlah pilihan suka dan tidak suka, terus buat lagi daftar
kekuatan dan kelemahannya, dan terakhir anda harus memilih sesuatu yang
benar-benar anda sukai. Kalau anda berkata saya tidak menyukai apapun,
sebenarnya anda belum berfikir dan melihat potensi anda lebih serius lagi.
2. Salah satu cara untuk mendapatkan
potensi yang anda miliki adalah, ketika seseorang memuji hal-hal yang anda
lakukan lalu anda tulis, lakukan hal ini untuk beberapa lama. Kumpulkan
data-data ini sebanyak mungkin sampai anda benar-benar kehabisan semua
kemungkinan itu.
3. Mengevaluasi mana-mana yang
tidak anda sukai, tujuannya tentu bukan untuk melupakannya, tetapi justru
mencari tahu apa penyebab ketidak sukaan anda.
4. Merenungkan kehidupan seperti apa
sebenarnya yang anda impikan.
5. Menentukan bisnis
rumahan seperti apa sebenarnya yang anda akan buat berdasarkan
penilaian yang jujur dari diri anda tadi. Perlu anda ketahui untuk sampai anda
menemukan ide bisnis rumahan yang nyaris sempurna itu membutuhkan kesabaran,
terburu-buru ataupun ikut-ikutan pastilah tidak akan menghasilkan sesuai
harapan.
6. Ketika kita menemui masalah kita
haruslah menjadi pemecah masalah tersebut, kalau kita ingin sukses dalam bisnis apapun.
Kiat-kiat
Agar Bisnis Rumahan Sukses
Terdapat
beberapa kiat yang harus diikuti dalam menjalankan bisnis rumahan agar bisnis
rumahan yang dijalankan berjalan dengan sukses yaitu:
a. Kerjakan pekerjaan rumah anda
Banyak potensi keberhasilan bisnis
dirumah bergantung dari seberapa besar persiapan yang dilakukan wirausahawan
sebelum membuka bisnis. Perpustakaan merupakan sumber yang amat baik untuk
meneliti pelanggan, industri, pesaing, dan sebagainya.
b. Kenali batas zona anda
Dibeberapa daerah tertentu,
menjalankan bisnis rumahan tidak dibenarkan dari segi hukum. Hindari kepusingan
dengan lebih dulu memeriksa peraturan ini.
c. Pilih lokasi yang paling efisien
untu kantor anda
Sekitar separuh dari wirausahawan
rumahan menjalankan usahanya dikamar tidak terpakai. Cara terbaik untuk
menemukan lokasi kantor yang ideal adalah dengan mengamati jenis bisnis dan
pelanggan anda. Hindari bisnis dikamar tudur atau diruang keluarga anda.
d. Fokuskan ide bisnis dirumah anda
Hindari kecenderungan “segala hal
untuk semua orang”. Sebagian besar bisnis rumahan yang berhasil memusatkan diri
pada kelompok pembeli atau spesialisasi tertentu.
e. Bicarakan aturan bisnis dengan
keluarga anda
Menjalankan bisnis dirumah berarti
anda dapat lebih banyak berkumpul denan keluarga anda. Dan keluarga anada juga
lebih banyak bersama anda. Sejak awal tetapkanlah aturan-aturan untuk menghindari
gangguan-gangguan yang tak perlu.
f. Pilih nama bisnis yang cocok
Nama perusahaan anda adalah
keputusan pemasaran pertama anda, jadi pilihlah nama yang bagus. Menggunakan
nama sendiri memang mudah tetapi biasanya tidak membentu penjualan produk atau
jasa anda.
g. Beli peralatan yang tepat
Teknologi modern memungkinkan para
wirausahawan rumahan berpenampilan seperti perusahaan Fortune 500- hanya
bila anda membeli peralatan yang tepat.
h. Berpakaian yang layak
Menjadi pekerja “tanpa harus
berpakaian rapi” memang menyenangkan. Akan tetapi, bila perlu berpakaian layak
maka lakukanlah, misalnya bertemu pelanggan, menawarkan produk, bertemu dengan
pihak bank, dan menutup transaksi.
i. Belajar menghadapi pengalih
perhatian
Cara terbaik menghadapi pengalih
perhatian sewaktu bekerja dirumah adalah dengan memilih bisnis yang benar-benar
anda sukai. Gunakan waktu sebaik-baik mungkin. Produktivitas anda menentukan
keberhasilan perusahaan anda.
j. Sadarilah bahwa telepon dapat
menjadi teman yang baik atau musuh terburuk
Sebagai wirausahawan rumahan, anda
akan menggunakan banyak waktu menggunakan telepon pastikan penggunaanya
produktif.
k. Tegaslah dengan teman dan tetangga
Kadang kala teman dan tetangga
memiliki pandangan salah, bahwa bila anda sedang dirumah anda tidak sedang bekerja.
l. Manfaatkan keringanan pajak
Walaupun keputusan pengadilan tahun
1993 telah mengetatkan standar pengurangan pajak untuk kantor rumahahn bila
anda tidak bekerja, bamyak wirausahawan rumahan memenuhi syarat untuk
mendapatkan pengurangan pajak untuk segala macam hal, mulai dari komputer
sampai mobil.
m. Pastikan anda memiliki perlindungan
asuransi yang memadai
Bebberapa pemilik rumah memiliki
polis yang mengasuransikan berbagai macam peralatan yang berhubungan dengan
usaha, tetapi banyak wirausahawan rumahan yang tidak memiliki perlindungan
asuransi yang memadai untuk aset perusahaanya.
n. Pahami keadaan-keadaan khusus yang
memungkinkan anda memperkerjakan karyawan
Kadang kala peraturan-peraturan
daerah mengizinkan bisnis rumahan tetapi melarang memperkerjakan karyawan.
Pelajarilah aturan-aturan daerah itu dengan seksama.
o. Jaringan
Keterisolasian dapat menjadi masalah
bagi para wirausahawan rumahan, dan jalan terbaik untuk mengatasi hal ini
adalah dengan membentuk jaringan. Hal ini juga cara yang baik untuk memasarkan
bisnis anda.
p. Banggalah dengan bisnis rumahan anda
Saat ini bisnis rumahan sangan dihargai karna itu
banggalah dengan bisnis anda.
Sepuluh Kesalahan Fatal
Kewirausahaan
karena keterbatasan sumber daya, kurangnya pengalaman
manajemen, dan kurang stabilnya keuangan, tingkat kematian bisnis kecil jauh
lebih tingi dibandingkan bisnis yang lebih besar dan mapan. Beberapa penyebab
kegagalan bisnis kecil termasuk bisnis keluarga ataupun bisnis rumahan yaitu:
a) Ketidak mampuan manajemen
Dalam kebanyakan perusahaan kecil,
manajemen yang buruk menjadi penyebab utama kegagalan bisnis. Hal yang
mematikan perusahaan biasanya bukanlah ketidak cukupan modal, bakat, atau
informasi melainkan sesuatu yang lebih mendasar kurangnya penilaian dan
pemahaman yang baik.
b) Kurang pengalaman
Manajer-manajer perusahaan kecil
perlu memiliki pengalaman dalam bidang yang ingin dimasukinya. Ide calon
kewirausahawan harus memiliki kemampuan teknis yang memadai, kekuatan untuk
memfisualisasikan, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai operasi usaha
kedalam sebuah sinergi yang untuh serta kemampuan untuk mengelola orang-orang
didalam perusahaannya dan memotivasi mereka untuk mencapai kinerja pada tingkat
yang lebih tinggi.
c) Pengendalian keuangan yang buruk
Manajemen yang sehat adalah kunci
keberhasilan perusahaan kecil, dan manajer yang efektif menyadari bahwa semua
keberhasilan bisnis memerlukan kendli keuangan yang layak. Keberhasilan bisnis
memerlukan modal dalam jumlah yang cukup pada saat awalnya. Kurangnya modal
merupakan penyebab umum kegagalan bisnis karena perusahaan kekurangan
modal sebelum mereka mampu menghasilkan arus kas yang positif.
d) Lemahnya usaha pemasaran
Membangun basis pelanggan yang terus
berkembang memerlukan usaha pemasaran tanpa kenal lelah dan kreatif. Mempertahankan
mereka agar terus kembali diperlukan usaha, yaitu dengan menyediakan nilai,
kualitas, kenyamanan pelayanan, dan kegembiraan dan melakukannya dengan segera.
e) Kegagalan mengembangkan perencanaan
stategi
Terlalu banyak manajer prusahaan
kecil mengabaikan proses perencanaan strategi, karna mereka mengirahal tersebut
hanya bermanfaat bagi perusahaan besar. Akan tetapi, gagal merencanakan
biasanya mengakibatkan gagal brtahan hidup. Tanpa strategi yang ditentukan
dengan jelas, perusahaan tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk
mencitakan dan memelihara keunggulan bersaing dipasar.
f) Pertumbuhan yang tak terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang
alamiah, sehat dan didambakan oleh semua perusahaan. Tetapi pertumbuhan
haruslah terencana dan terkendali. Perusahaan yang baru berdiri dapat
diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan basnis modal
mereka apabila penjualan meningkat 40 sampai 50%, idealnya ekspansi harus
didanai dari laba yang mereka hasilkan, atau dari tambahan modal pemiliknya.
Tetapi sebagian besar perusahaan mengambil pinjaman paling tidak sebagian dari
investasi modal.
g) Lokasi yang buruk
Untuk usaha apapun, pemilihan lokasi
yang tepat merupakan seni dan juga ilmu. Lokasi perussahaan seringkali dipilih
tanpa penilaian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa pemilik bisnis
baru memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akan tetapi masalah lokasi
terlalu riskan untuk dilakukan secara untunng-untungan.
h) Pengendalian persediaan yang tidak
tepat
Umumnya, investasi terbesar yang
dilakukan pada manajer perusahaan kecil adalah dalam persediaan, namun
pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling
sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan
pelanggan kecewa dan pergi.
i) Penetapan harga yang tidak tepat
Menetapkan harga yang akan
menghasilkan laba berarti bahwa pemilik perusahaan harus memahami besarnya
biaya untuk membuat, memasarkan, serta mendistribusikan produk dan jasa mereka.
Tahab pertama dalam menentukan harga yang tepat adalah dengan memahami biaya
pembuatan atau penyediaan produk dan jasa. Kemudian pemilik bisnis bisnis ini
dapat menetapkan harga yang dapat mencerminkan citra perusahaan yang ingin
mereka bangun dan selalu, tentu saja dengan memperhatikan persaingan.
j) Ketidak mampuan membuat transisi
kewirausahaan
Berhasil melewati tahab awal
kewirausahaan tidak menjamin kesuksesan perusahaan. Setelah berdiri,
pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan drastis gaya manajemen, satu hal yang
tidak dapat dilakukan dengan baik oleh wirausahawan. Kemampuan-kemampuan yang
tadinya membuat wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan
manajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang
dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari. Pertumbuhan mendorong mereka
kedalam wilayah yang tidak dikuasai oleh kebanyakan kewirausahawan, tetapi
mereka lebih memilih untuk terus berusaha mengambil keputusan daripada harus
melibatkan pihak lain.
Pertanyaan
:
1.
Menurut
anda di jaman yang serba kompetitif ini apakah bisnis rumahan sebagai
salah satu bentuk bisnis keluarga memiliki
peluang yang besar untuk berkembang?
2.
Menurut
anda bagaimana cara yang tepat menciptakan bisnis rumahan?
Daftar Pustaka
Ferry
Martin. 2000. Mengembangkan usaha kecil
dengan memanfaatkan berbagai bentuk jaringan kerja ekonomi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
http://www.ciputraentrepreneurship.com/edukasi/2547-pengertian-perusahaan-keluarga.html
https://asriana0727.wordpress.com/makalah/
https://asriana0727.wordpress.com/makalah/
Longenecker, G Justin dkk. 2001. Kewirausahaan: manajemen usaha kecil. Jakarta: PT. Salemba Emban
Patria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar