Selasa, 17 Mei 2016

Kewirausahaan :Family Business (Bisnis Keluarga)



MK : Kewirausahaan
Part: 6
Materi 5


 
Family Business (Bisnis Keluarga)

A.  Family Business (Bisnis Keluarga)
Family business (bisnis keluarga) merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis.
Dalam terminologi bisnis, perusahaan keluarga terbagi menjadi dua macam yaitu :
Ø Pertama adalah Family Owned Enterprise (FOE), yaitu perusahaan yang dimiliki oleh keluarga tetapi dikelola oleh profesional yang berasal dari luar lingkaran keluarga. Keluarga hanya berperan sebagai pemilik dan tidak melibatkan diri dalam operasi di lapangan. Perusahaan seperti ini merupakan bentuk lanjutan dari usaha yang semula dikelola oleh keluarga yang mendirikannya.
Ø kedua adalah Family Business Enterprise (FBE), yaitu perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh keluarga pendirinya. Perusahaan tipe ini dicirikan oleh dipegangnya posisi-posisi kunci dalam perusahaan oleh anggota keluarga.
 Jenis perusahan keluarga inilah yang banyak terdapat di Indonesia. Batasan lain tentang perusahaan diberikan oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff. Menurutnya, suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Family Business” suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Family Business (Bisnis keluarga); sebuah lembaga yang unik
Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan lainnya dari dua orang atau lebih anggota keluarganya yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya lingkup dan luas keterlibatan tersebut bervariasi dalam beberapa perusahaan. Dalam sebuah restoran kecil misalnya seorang istri atau suami dapat bekerja sebagai seorang pemilik dan manajer sementara yang lain memegang pembukuan dan anak-anak dapat bekerja di dapur atau sebagai pelayan. Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan dan atau jabatan/ manajer.
Keterkaitan keluarga dan bisnis
banyak bisnis keluarga disusun atas dasar kekeluargaan dan bisnis meskipun keluarga dan bisnis adalah institusi yang terpisah dengan anggota, tujuan dan nilainya masing-masing. Mereka menjadi satu (saling terkait) di dalam perusahaan keluarga, bagi banyak orang dua institusi yang saling terkait ini adalah bagian yang paling penting dalam hidup. Keluarga dan bisnis muncul dengan alasan mendasar yang berbeda. Fungsi pokok keluarga berhubungan dengan perhatian dan pendidikan anggota keluarga, sedangkan bisnis berkaitan dengan produksi dan pendistribusian barang dan atau jasa. Tujuan keluarga adalah pengembangan penuh yang mungkin dilakukan tiap anggota keluarga yang berkaitan dengan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya, serta pembagian kesempatan dan penghargaan yang sama untuk setiap anggota. Sedangkan, tujuan bisnis adalah keuntungan dan ketahanan hidup.
      Budaya Bisnis Keluarga
    Seperti organisasi lain, bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu di dalam mengerjakan segala sesuatunya dan prioritas tertentu sehingga memberikan keunikan pada tiap perusahaan. Pola perilaku dan kepercayaan yang khusus ini membentuk budaya organisasi karyawan, sebagai karyawan dan anggota keluarga yang baru memasuki bisnis, mereka menggunakan pandangan dan cara pengoperasian perusahaan yang khusus. 
Ø  Pola-pola budaya
     Budaya perusahaan meliputi banyak tingkah laku dan keyakinan yang berbeda-beda, pengamatan menyeluruh pada keyakinan dan perilaku tersebut akan memperlihatkan berbagai pola budaya sehingga membantu di dalam menjelaskan cara berfungsinya suatu perusahaan. W. Gibb Dyer, seorang prof, di UYB, telah mengidentifikasikan suatu tatanan pola budaya yang mempergunaka tiga fase perusashaan keluarga; bisnis sesungguhnya, bisnis keluarga, bisnis pemerintah.
Sebuah contoh pola bisnis adalah system keyakinan dan perilaku perusahaan yang berkaitan dengan pentingnya kualitas. Anggota organisasi cenderung mengadopsi pandangan umum mengenai luasnya usaha atau bahkan pengorbanan yang seharusnya diberikan kepada pelayanan konsumen dan kualitas produk. Menurut W Gibb Dyer konfigurasi budaya adalah pola bisnis paternalistic, pola keluarga patriakal, dan dewan direksi yang disetujui (pola pemerintah). Ini semata-mata berarti bahwa hubungan keluarga lebih penting daari pada keahlian professional yang pendirinya merupakan kepala suku yzang tidak diperdebatkan, sehingga dewan secara otomatis mendukung keputusan pemilik.
Ciri-ciri Khusus Manajemen Perusahaan Keluarga (family business)
   Kompleksitas hubungan dalam perusahaan keluarga memerlukan manajemen yang terbuka. Manajemen seperti ini mempunyai arti manajemen professional yang baik, meskipun teknik-teknik tertentu dapat berguna dalam menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan keluarga.
Ø  Kebutuhan akan manajemen yang baik
  Manajemen yang baik diperlukan untuk kesuksesan setiap bisnis termasuk bagi perusahaan keluarga. Penyimpangan dadri praktik manajemen yang baik hanya akan melemahkan perusahaan, sehingga berpengaruh pada kepentingan perusahaan dan keluarga. Sejumlah praktik terbaik telah diperkenalkan oleh Jhon. L. Ward, spesialis pencatat dalam bisnis keluarga dan professor ternama pada Loyola university Chicago. Bebrapa praktik tersebut adalah:
1.      Rangsanglah pemikiran dan pemahaman strategi baru
2.      Rekrut dan pertahankan manajer nonkeluarga yang baik
3.      Ciptakan organisasi yang fleksibel dan inovatif
4.      Ciptakan dan lindungi modal
5.      Siapkan pengganti tampuk kepemimpinan
6.      Eksploitasi kelebihan yang unik dari kepemilikan keluarga.

           Mekanisme Family Business (bisnis keluarga)
Dunia bisnis dan dunia keluarga memang memiliki perbedaan yang amat curam. Jelas, dalam sebuah keluarga kepentingan keluarga akan mengalahkan kepentingan-kepentingan yang lain. Padahal, perusahaan menuntut sikap yang profesional. Termasuk juga dalam masalah kompensasi atau pembagian keuntungan. Perusahaan profesional akan mendasarkan pemberian gaji pada nilai pasar dan riwayat kerja (kinerja) seseorang. Sedangkan keluarga mendasarkan pemberian gaji pada kebutuhan. Di sini terlihat betapa keluarga memiliki standar yang tidak jelas. Masalah terpenting dalam keberlanjutan bisnis keluarga adalah masalah sukses. Sukses memang bukan satu-satunya penentu kelanggengan bisnis keluarga. Tapi, mau tidak mau generasi pendahulu harus memberikan tongkat estafet perusahaan kepada generasi berikutnya. Suksesi tidak hanya berarti pata tingkat pimpinan dan managerial saja, termasuk pada kebijakan-kebijakan perusahaan. Terdapat tujuh langkah dalam melakukan sukses perusahaan keluarga: mengevaluasi struktur kepemilikan; mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah sukses; Mengevaluasi keinginan keluarga; mengembangkan proses pemilihan, melatih dan memonitoring penerus masa depan; Melakukan aktivitas team building dari keluarga; Menciptakan dewan direksi yang efektif; Yang terakhir, memasukkan penerus pada saat yang tepat, yaitu ketika pendiri berusia 50 tahun dan penerus berusia 30 tahun.
Keuntungan dalam Menjalani Family Business
Masalah-masalah yang berhubungan dengan bisnis keluarga dapat dengan mudah membutakan orang muda untuk mengambil keuntungan di dalam bisnis. Banyak keuntungan yang berhubungan dengan keterlibatan keluarga seharusnya diakui dan digunakan untuk merekrut anggota keluarga agar bekerja dalam perusahaan keluarga.
Keuntungan datang dari hubungan keluarga yang kuat, anggota –anggota keluarga tertarik pada bisnis karena ikatan keluar.
Memulai dari usaha kecil bersama keluarga – dengan suami, anak, atau sanak saudara bisa menjadi tantangan yang unik. Di sisi lain, ini juga sangat membantu untuk urusan kepercayaan dan cara yang bagus untuk mengajak semua anggota keluarga untuk bersama-sama demi keamanan generasi selanjutnya. Keuntungan utama dari menjalankan bisnis dengan keluarga adalah adanya kepercayaan yang tidak didapatkan dari bisnis yang tidak berorientasi pada keluarga. Karena adanya kepercayaan dan hubungan keluarga inilah, anggota keluarga bisa bekerja lebih giat dan tidak membutuhkan kontrak legal dan permasalahan lain yang berkaitan dengan karyawan. Keuntungan lain adalah, terlepas dari banyaknya argumen, keluarga memiliki kecenderungan untuk tetap bersatu dalam masa-masa sulit. Hal ini disebabkan karena setiap anggota memiliki pemahaman yang lebih terhadap anggota keluarga yang lain, dan memiliki argumen, kerja sama, dan pengalaman negatif bersama-sama. Terlepas dari semua keuntungan memiliki bisnis keluarga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.    Mencampuradukkan bisnis dengan urusan pribadi dan keluarga bisa berdampak buruk pada hubungan keluarga. Pastikan anda membuat batasan-batasan yang jelas tentang dimana dan kapan anda bisa berbicara tentang bisnis.
2.   Pastikan bahwa komunikasi tidak menjadi halangan. Adakanlah pertemuan rutin untuk membahas perkembangan dan perbedaan pendapat.
3.   Perlakukan bisnis keluarga sebagaimana mestinya. Masalah yang sering terjadi dalam bisnis keluarga adalah terlalu berfokus pada ‘keluarga’ daripada bisnis.
4.   Pastikan bahwa setiap orang memiliki peran yang jelas. Ini akan membantu untuk menumbuhkan lingkungan bisnis.
5.   Anggota keluarga yang berada di dalam bisnis harus diperlakukan secara adil. Tidak boleh ada pilih kasih dalam bisnis. Gaji dan keuntungan yang adil dapat menjadi poin awal yang bagus.
6.   Berusahalah untuk memngembangkan rencana pergantian. Siapa yang akan mengambil alih bisnis setelah anda pensiun? Contohnya, apakah anak saudara anda atau anak anda? Ini dengan asusmsi bahwa saudara anda dan anda memiliki saham kepemilikan atas perusahaan.
7.   Jika anak anda akan bergabung dalam bisnis, usahakan agar mereka mendapat pengalaman di luar bisnis keluarga selama 3-5 tahun sebelum mereka bergabung. Hal ini akan memberi mereka perspektif atau pandangan yang berharga tentang bagaimana bisnis seharusnya dijalankan di luar setting keluarga.
Kendala-Kendala dan Akibat dalam Menjalani Family Business
Dari masalah-masalah yang sering muncul dalam bisnis keluarga, terutama masalah profesionalisme, akhirnya muncul mitos, “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan”. Dan masalah kepemimpinan dalam perusahaan keluarga, masalah konflik yang sering terjadi dalam bisnis keluarga, suksesi, kompetensi, dan budaya dalam perusahaan keluarga sebagai tawaran paradigma baru dalam bisnis keluarga. Semua ini tidak lain sebagai counter attack terhadap mitos: “generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan”.

B. Bisnis Rumahan
Bisnis rumahan adalah  salah satu bentuk bisnis keluarga, merupakan suatu usaha yang kita lakukan dengan berbasis di rumah, bisnis rumahan sebenarnya membutuhkan waktu yang banyak untuk mengembangkannya.
Alasan Banyak Wirausahawan Memilih Rumah Sebagai Lokasi Pilihan Pertama
Beberapa alasan mengapa banyak wirausahawan  memilih rumah sebagai pusat kegiatan bisninya yaitu:
1.    Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan biaya operasi.
2.    Perusahaan rumahan memungkinkan pemiliknya dapat mempertahankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel.
3.    Teknologi yang mengubah banyak rumah-rumah biasa menjadi “ vila elektronik”, memungkinkan wirausahawan untuk menjalankan berbagai macam bisnis dari rumah mereka.
4.    Banyak wirausahawan menggunakan internet untuk menjalankan bisnis perdagangan elektronis 
   ( e-comerce ) dari rumah dan bisa menjangkau dunia.
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Melakukan Bisnis Rumahan
Berikut ada beberapa hal yang harus dilakukan bagi seseorang yang baru saja ingin membuka usaha rumahan, agar kita lebih memahami usaha apa yang pantas untuk kita jalankan.
1.    Buatlah beberapa daftar dari ide-ide yang anda pilih, buatlah pilihan suka dan tidak suka, terus buat lagi daftar kekuatan dan kelemahannya, dan terakhir anda harus memilih sesuatu yang benar-benar anda sukai. Kalau anda berkata saya tidak menyukai apapun, sebenarnya anda belum berfikir dan melihat potensi anda lebih serius lagi.
2.    Salah satu cara untuk mendapatkan potensi yang anda miliki adalah, ketika seseorang memuji hal-hal yang anda lakukan lalu anda tulis, lakukan hal ini untuk beberapa lama. Kumpulkan data-data ini sebanyak mungkin sampai anda benar-benar kehabisan semua kemungkinan itu.
3.     Mengevaluasi mana-mana yang tidak anda sukai, tujuannya tentu bukan untuk melupakannya, tetapi justru mencari tahu apa penyebab ketidak sukaan anda.
4.    Merenungkan kehidupan seperti apa sebenarnya yang anda impikan.
5.     Menentukan bisnis rumahan seperti apa sebenarnya yang anda akan buat berdasarkan penilaian yang jujur dari diri anda tadi. Perlu anda ketahui untuk sampai anda menemukan ide bisnis rumahan yang nyaris sempurna itu membutuhkan kesabaran, terburu-buru ataupun ikut-ikutan pastilah tidak akan menghasilkan sesuai harapan.
6.    Ketika kita menemui masalah kita haruslah menjadi pemecah masalah tersebut, kalau kita ingin sukses dalam bisnis apapun.
Kiat-kiat Agar Bisnis Rumahan Sukses
Terdapat beberapa kiat yang harus diikuti dalam menjalankan bisnis rumahan agar bisnis rumahan yang dijalankan berjalan dengan sukses yaitu:
a.    Kerjakan pekerjaan rumah anda
Banyak potensi keberhasilan bisnis dirumah bergantung dari seberapa besar persiapan yang dilakukan wirausahawan sebelum membuka bisnis. Perpustakaan merupakan sumber yang amat baik untuk meneliti pelanggan, industri, pesaing, dan sebagainya.
b.    Kenali batas zona anda
Dibeberapa daerah tertentu, menjalankan bisnis rumahan tidak dibenarkan dari segi hukum. Hindari kepusingan dengan lebih dulu memeriksa peraturan ini.
c.    Pilih lokasi yang paling efisien untu kantor anda
Sekitar separuh dari wirausahawan rumahan menjalankan usahanya dikamar tidak terpakai. Cara terbaik untuk menemukan lokasi kantor yang ideal adalah dengan mengamati jenis bisnis dan pelanggan anda. Hindari bisnis dikamar tudur atau diruang keluarga anda.
d.   Fokuskan ide bisnis dirumah anda
Hindari kecenderungan “segala hal untuk semua orang”. Sebagian besar bisnis rumahan yang berhasil memusatkan diri pada kelompok pembeli atau spesialisasi tertentu.
e.    Bicarakan aturan bisnis dengan keluarga anda
Menjalankan bisnis dirumah berarti anda dapat lebih banyak berkumpul denan keluarga anda. Dan keluarga anada juga lebih banyak bersama anda. Sejak awal tetapkanlah aturan-aturan untuk menghindari gangguan-gangguan yang tak perlu.
f.     Pilih nama bisnis yang cocok
Nama perusahaan anda adalah keputusan pemasaran pertama anda, jadi pilihlah nama yang bagus. Menggunakan nama sendiri memang mudah tetapi biasanya tidak membentu penjualan produk atau jasa anda.
g.    Beli peralatan yang tepat
Teknologi modern memungkinkan para wirausahawan rumahan berpenampilan seperti perusahaan Fortune 500- hanya bila anda membeli peralatan yang tepat.
h.    Berpakaian yang layak
Menjadi pekerja “tanpa harus berpakaian rapi” memang menyenangkan. Akan tetapi, bila perlu berpakaian layak maka lakukanlah, misalnya bertemu pelanggan, menawarkan produk, bertemu dengan pihak bank, dan menutup transaksi.
i.      Belajar menghadapi pengalih perhatian
Cara terbaik menghadapi pengalih perhatian sewaktu bekerja dirumah adalah dengan memilih bisnis yang benar-benar anda sukai. Gunakan waktu sebaik-baik mungkin. Produktivitas anda menentukan keberhasilan perusahaan anda.
j.      Sadarilah bahwa telepon dapat menjadi teman yang baik atau musuh terburuk
Sebagai wirausahawan rumahan, anda akan menggunakan banyak waktu menggunakan telepon pastikan penggunaanya produktif.
k.    Tegaslah dengan teman dan tetangga
Kadang kala teman dan tetangga memiliki pandangan salah, bahwa bila anda sedang dirumah anda tidak sedang bekerja.
l.      Manfaatkan keringanan pajak
Walaupun keputusan pengadilan tahun 1993 telah mengetatkan standar pengurangan pajak untuk kantor rumahahn bila anda tidak bekerja, bamyak wirausahawan rumahan memenuhi syarat untuk mendapatkan pengurangan pajak untuk segala macam hal, mulai dari komputer sampai mobil.
m.  Pastikan anda memiliki perlindungan asuransi yang memadai
Bebberapa pemilik rumah memiliki polis yang mengasuransikan berbagai macam peralatan yang berhubungan dengan usaha, tetapi banyak wirausahawan rumahan yang tidak memiliki perlindungan asuransi yang memadai untuk aset perusahaanya.
n.    Pahami keadaan-keadaan khusus yang memungkinkan anda memperkerjakan karyawan
Kadang kala peraturan-peraturan daerah mengizinkan bisnis rumahan tetapi melarang memperkerjakan karyawan. Pelajarilah aturan-aturan daerah itu dengan seksama.
o.    Jaringan
Keterisolasian dapat menjadi masalah bagi para wirausahawan rumahan, dan jalan terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan membentuk jaringan. Hal ini juga cara yang baik untuk memasarkan bisnis anda.
p.    Banggalah dengan bisnis rumahan anda
Saat ini bisnis rumahan sangan dihargai karna itu banggalah dengan bisnis anda.
Sepuluh Kesalahan Fatal Kewirausahaan
karena keterbatasan sumber daya, kurangnya pengalaman manajemen, dan kurang stabilnya keuangan, tingkat kematian bisnis kecil jauh lebih tingi dibandingkan bisnis yang lebih besar dan mapan. Beberapa penyebab kegagalan bisnis kecil termasuk bisnis keluarga ataupun bisnis rumahan yaitu:
a)    Ketidak mampuan manajemen
Dalam kebanyakan perusahaan kecil, manajemen yang buruk menjadi penyebab utama kegagalan bisnis. Hal yang mematikan perusahaan biasanya bukanlah ketidak cukupan modal, bakat, atau informasi melainkan sesuatu yang lebih mendasar kurangnya penilaian dan pemahaman yang baik.
b)   Kurang pengalaman
Manajer-manajer perusahaan kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang yang ingin dimasukinya. Ide calon kewirausahawan harus memiliki kemampuan teknis yang memadai, kekuatan untuk memfisualisasikan, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai operasi usaha kedalam sebuah sinergi yang untuh serta kemampuan untuk mengelola orang-orang didalam perusahaannya dan memotivasi mereka untuk mencapai kinerja pada tingkat yang lebih tinggi.
c)    Pengendalian keuangan yang buruk
Manajemen yang sehat adalah kunci keberhasilan perusahaan kecil, dan manajer yang efektif menyadari bahwa semua keberhasilan bisnis memerlukan kendli keuangan yang layak. Keberhasilan bisnis memerlukan modal dalam jumlah yang cukup pada saat awalnya. Kurangnya modal merupakan penyebab umum kegagalan bisnis  karena perusahaan kekurangan modal sebelum mereka mampu menghasilkan arus kas yang positif.
d)   Lemahnya usaha pemasaran
Membangun basis pelanggan yang terus berkembang memerlukan usaha pemasaran tanpa kenal lelah dan kreatif. Mempertahankan mereka agar terus kembali diperlukan usaha, yaitu dengan menyediakan nilai, kualitas, kenyamanan pelayanan, dan kegembiraan dan melakukannya dengan segera.
e)    Kegagalan mengembangkan perencanaan stategi
Terlalu banyak manajer prusahaan kecil mengabaikan proses perencanaan strategi, karna mereka mengirahal tersebut hanya bermanfaat bagi perusahaan besar. Akan tetapi, gagal merencanakan biasanya mengakibatkan gagal brtahan hidup. Tanpa strategi yang ditentukan dengan jelas, perusahaan tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk mencitakan dan memelihara keunggulan bersaing dipasar.
f)    Pertumbuhan yang tak terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat dan didambakan oleh semua perusahaan. Tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Perusahaan yang baru berdiri dapat diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan basnis modal mereka apabila penjualan meningkat 40 sampai 50%, idealnya ekspansi harus didanai dari laba yang mereka hasilkan, atau dari tambahan modal pemiliknya. Tetapi sebagian besar perusahaan mengambil pinjaman paling tidak sebagian dari investasi modal.
g)   Lokasi yang buruk
Untuk usaha apapun, pemilihan lokasi yang tepat merupakan seni dan juga ilmu. Lokasi perussahaan seringkali dipilih tanpa penilaian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa pemilik bisnis baru memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akan tetapi masalah lokasi terlalu riskan untuk dilakukan secara untunng-untungan.
h)   Pengendalian persediaan yang tidak tepat
Umumnya, investasi terbesar yang dilakukan pada manajer perusahaan kecil adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
i)     Penetapan harga yang tidak tepat
Menetapkan harga yang akan menghasilkan laba berarti bahwa pemilik perusahaan harus memahami besarnya biaya untuk membuat, memasarkan, serta mendistribusikan produk dan jasa mereka. Tahab pertama dalam menentukan harga yang tepat adalah dengan memahami biaya pembuatan atau penyediaan produk dan jasa. Kemudian pemilik bisnis bisnis ini dapat menetapkan harga yang dapat mencerminkan citra perusahaan yang ingin mereka bangun dan selalu, tentu saja dengan memperhatikan persaingan.
j)     Ketidak mampuan membuat transisi kewirausahaan
Berhasil melewati tahab awal kewirausahaan tidak menjamin kesuksesan perusahaan. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan drastis gaya manajemen, satu hal yang tidak dapat dilakukan dengan baik oleh wirausahawan. Kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari. Pertumbuhan mendorong mereka kedalam wilayah yang tidak dikuasai oleh kebanyakan kewirausahawan, tetapi mereka lebih memilih untuk terus berusaha mengambil keputusan daripada harus melibatkan pihak lain.

Pertanyaan :
1.    Menurut anda di jaman yang serba kompetitif ini apakah bisnis rumahan sebagai
  salah satu bentuk bisnis keluarga memiliki peluang yang besar untuk berkembang?
2.    Menurut anda bagaimana cara yang tepat menciptakan bisnis rumahan?

Daftar Pustaka
Ferry Martin. 2000. Mengembangkan usaha kecil dengan memanfaatkan berbagai bentuk jaringan kerja ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://www.ciputraentrepreneurship.com/edukasi/2547-pengertian-perusahaan-keluarga.html
https://asriana0727.wordpress.com/makalah/
Longenecker, G Justin dkk. 2001. Kewirausahaan: manajemen usaha kecil. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria.


Tidak ada komentar: