MK : Kewirausahaan
Part : III
Pengantar
Secara historis dan kosensus jika
sebuah negara ingin maju minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari jumlah
penduduk untuk menopang perekonomian. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri
Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, bahwa jumlah
pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari jumlah penduduk saat ini.
"Kita kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga. Misalnya Singapura
sebesar tujuh persen, Malaysia lima persen, dan Thailand empat persen,"
kata Puspayoga dalam acara "Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri",
Kamis (12/3/2015).. Masih minimnya jumlah pelaku usaha di Indonesia berdasarkan
data yang ada secara tidak langsung dinilai mengancam pertahanan ekonomi
nasional. Melihat kenyataan ini merubah mindset
masyarakat tentulah sangat penting untuk mau berperan serta dalam
menciptakan lapangan usaha, dalam hal ini dibutuhkan kepribadian wirausaha dalam
diri seseorang untuk berwirausaha. Dengan adanya pribadi berwirausaha
akan menjadikan seseorang untuk lebih
giat mencari dan memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi yang
dimiliki. Hal ini bertujuan untuk
membangun mental masyarakat agar tidak
sekedar menjadi pencari kerja, tapi
pencipta lapangan kerja dengan melihat Fenomena bahwa pertumbuhan,
perkembangan dan komposisi penduduk tak
dapat dipisahkan dengan perkembangan ekonomi secara makro , karena proses penciptaan lapangan kerja mengacu kepada
kecenderungan pergerakan sektor ekonomi.
Perubahan Iklim Dunia Usaha Gerbang abad milenium baru
atau di era globalisasi, dunia telah terbuka khususnya sejak awal millennium
lalu, yang ditandai dengan menisbinya batas-batas wilayah antar negara di dunia
dalam segala aspek sumber daya. Era globalisasi dalam dunia usaha terjadi
persaingan yang ketat dan tajam, sehingga berbagai peluang pasar akan menjadi
ajang perebutan yang seru. Karenanya, jiwa dan sikap kewirausahaan
sangat dibutuhkan, agar tercipta lapangan kerja baru, yang diharapkan akan membantu
melonggarkan kondisi krisis negara tercinta kita. Oleh sebab itu, pribadi
wirausaha kreatif, inovatif, serta berani mengadapi resiko dalam ganasnya
persaingan mencari kerja pada terbatasnya lapangan kerja, perlu ditanamkan
dalam pendidikan kewirausahaaan sehingga output universitas berani menjadi
wirausaha, menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan juga untuk orang lain.
Wirausaha
adalah seorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian
menghadapi resiko. Sebagai
pengelola dan pemilik
usaha ( business owner manager ) atau pelaksana usaha kecil ( small
business operator ), ia harus memiliki kecakapan untuk bekerja, kemampuan
mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.
Pembahasan
A.Kewirausahaan
Era Globalisasi
Pada Era globalisasi, kewirausahaan sudah lebih
dari sekedar mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta, pemodal, dan
pelaku inovasi. Di zaman ini, yang menjadi tulang punggung kesuksesan dari
sebuah bisnis adalah kreatifitas seorang wirausahawan itu sendiri. Jadi
kewirausahaan adalah seorang manajer resiko yang dengan kemampuan
kreatifitasnya bisa mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu sumber
daya materil, kapasitas intelektual, maupun waktunya untuk menghasilkan produk
atau usaha yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena abad
milenium ini masa depan itu milik sang pemberani,inovatif dan punya pribadi
wirausaha dan mereka yang memiliki pengetahuan
Menurut Peter Drucker (1993) globalisasi merupakan era
masyarakat pengetahuan dengan sumber daya utama masyarakat bukan lagi bertumpuh
pada alam, namun pada pengetahuan. “That its primary resource will be
knowledge”. Masyarakat berubah dari masyarakat tunggal yang berenergi politik,
menjadi masyarakat pluralistik yang berenergi ekonomi. Semua institusi
pemerintah maupun swasta dari negara-negara di Dunia membuat kompetisi global
sebagai sasaran strategi mereka. “All institution have to make global
competitiveness as their strategic goal.” (Sinaga, 2005)
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan, negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memperdayakan sumber daya ekonominya (conomic empowering) dan memberdayakan sumber daya manusianya (resources empowering) secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan, negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memperdayakan sumber daya ekonominya (conomic empowering) dan memberdayakan sumber daya manusianya (resources empowering) secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.
Seakan berpacu dengan waktu, pada tahun
2015 ini pula (tepatnya pada Desember 2015) hingga sekarang kita dihadapkan
pada Masyarakat Ekonomi ASEAN / MEA (ASEAN Economic Communities). Suatu era
yang menyatukan Negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi “satu basis
pasar dan produksi”. Dimana akan terjadi arus bebas produk, jasa, investasi,
tenaga kerja, dan modal, yang semuanya bermuara pada prinsip pasar terbuka
bebas hambatan.
Ambisi ASEAN membentuk MEA salah satunya didorong oleh perkembangan eksternal dan internal kawasan. Dari sisi eksternal, Asia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi baru, dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan negara-negara ASEAN. Saat ini saja, berdasarkan Laporan Bank Dunia (2014), dengan menggunakan paritas daya beli (PPP) dolar internasional, ekonomi ASEAN menyumbang 6 persen terhadap PDB global. Hal ini menjadikan ASEAN sebagai blok ekonomi terbesar kelima di dunia setelah NAFTA (20 persen), EU (17 persen), China (16 persen), dan India (7 persen). Sedangkan dari sisi internal kawasan, krisis keuangan Asia pada tahun 1997/1998 memberikan motivasi lebih lanjut terhadap agenda integrasi regional guna membangun ketahanan yang lebih kuat menghadapi ketidakstabilan keuangan makro. Selain itu, ASEAN juga memiliki pertumbuhan kelas menengah berusia muda yang sangat pesat yang dapat memberikan sumber pertumbuhan baru di kawasan ini, maka dalam hal ini Keunggulan komparatif: ketersediaan sumber daya alam dan tenaga kerja bukan jaminan, yang dibutuhkan adalah keunggulan kompetitif: penguasaan sains pengetahuan dan teknologi. Dengan sains pengetahuan dan teknologi, para wirausaha dalam berbisnis dapat menciptakan nilai, menerobos hambatan, dan membuka peluang kewirausahaaan yang berdaya saing tinggi.
Ambisi ASEAN membentuk MEA salah satunya didorong oleh perkembangan eksternal dan internal kawasan. Dari sisi eksternal, Asia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi baru, dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan negara-negara ASEAN. Saat ini saja, berdasarkan Laporan Bank Dunia (2014), dengan menggunakan paritas daya beli (PPP) dolar internasional, ekonomi ASEAN menyumbang 6 persen terhadap PDB global. Hal ini menjadikan ASEAN sebagai blok ekonomi terbesar kelima di dunia setelah NAFTA (20 persen), EU (17 persen), China (16 persen), dan India (7 persen). Sedangkan dari sisi internal kawasan, krisis keuangan Asia pada tahun 1997/1998 memberikan motivasi lebih lanjut terhadap agenda integrasi regional guna membangun ketahanan yang lebih kuat menghadapi ketidakstabilan keuangan makro. Selain itu, ASEAN juga memiliki pertumbuhan kelas menengah berusia muda yang sangat pesat yang dapat memberikan sumber pertumbuhan baru di kawasan ini, maka dalam hal ini Keunggulan komparatif: ketersediaan sumber daya alam dan tenaga kerja bukan jaminan, yang dibutuhkan adalah keunggulan kompetitif: penguasaan sains pengetahuan dan teknologi. Dengan sains pengetahuan dan teknologi, para wirausaha dalam berbisnis dapat menciptakan nilai, menerobos hambatan, dan membuka peluang kewirausahaaan yang berdaya saing tinggi.
B.
Peranan dan Fungsi Kewirausahaan
Bangsa ini kini tengah terperangkap dalam jumlah utang yang signifikan, dan euforia kedaerahan yang mengarah ke disintegrasi bangsa. Indonesia kini hanya bertahan hidup berkat bantuan pinjaman negara-negara donor dan lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya menghadapi dilema, yakni, Indonesia berdasarkan rekomendasi dari negara-negara donor, dan lembaga keuangan Internasional seperti IMF dan Bank Dunia harus membuka pasar berdasarkan mekanisme pasar global.Angka pengangguran yang semakin meningkat, menurunnya daya beli (purchasing power) masyarakat, keterpurukan dunia industri dan perbankan nasional sebagai tulang punggung perekonomian nasional, kualitas SDM yang masih memprihatinkan, dan ketidakpastian program nasional dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable developmental) kesemuanya merupakan faktor-faktor yang dilematis di dalam ketidakpastian pemulihan ekonomi Indonesia.
Untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa khususnya dalam keterpurukan ekonomi bangsa ini membutuhkan orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha, yakni suatu semangat sikap mental positif (SMP) yang mengutamakan kinerja dan produktifitas dalam mengoptimalkan pencapaian target (goals). Oleh karena itu, semakin banyak anak bangsa yang memiliki jiwa wirausaha, semakin terbuka lapangan pekerjaan yang berdampak positif bagi pengurangan pengangguran dan peningkatan daya beli (purchasing power) masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan semakin apresiatif yang berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. Hal ini jugalah yang mempengaruhi dinamika masyarakat dalam perkembangan bisnis, yakni:
- Perkembangan sains dan teknologi akan mempengaruhi perkembangan dinamika masyarakat.
- Dinamika masyarakat akan mempengaruhi kebutuhan akan sesuatu produk bagi masyarakat.
- Perkembangan kebutuhan produk akan mempengaruhi perkembangan kegiatan bisnis untuk menghasilkan produk tersebut. Lebih lanjut dalam hal ini, perkembangan kegiatan bisnis ini muncul dari fenomena dinamika masyarakat melalui kejelian para enterpreneur dalam merespon, menciptakan solusi tantangan fenomena tersebut menjadi hal yang nyata sebagai suatu peluang-peluang baru di dunia bisnis.
C.
Konsep Peranan Kewirausahaan
Wirausahawan merupakan generator
penggerak perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan pekerjaan. Keadaan
ini, akan berdampak positif bagi peningkatan daya beli masyarakat dan
pendapatan negara. Semakin tinggi pendapatan negara, kemampuan negara untuk
membiayai pembangunan secara berkelanjutan semakin terjamin.
Tantangan persaingan global, tantangan
pertumbuhan penduduk, tantangan pengangguran, tantangan tanggung jawab sosial,
keanekaragaman ketenagakerjaan, dan tantangan etika, tantangan kemajuan
tekonologi dan ilmu pengetahuan, dan tantangan gaya hidup beserta kecenderungan-kecenderungannya
merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lain. Dalam persaingan
global, semua sumber daya antar-negara akan bergerak bebas tanpa batas. Sumber
daya alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, dan gaya hidup
akan bergerak melewati batas-batas negara. Hanya sumber daya yang memiliki
keunggulanlah yang dapat bertahan dalam persaingan. Demikian juga pertumbuhan
penduduk dunia yang cepat disertai persaingan yang tinggi akan menimbulkan
berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan akan menimbulkan pengangguran bagi
sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan dan daya saing yang kuat.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya yang berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif (comparative advantages) maupun keunggulan kompetitif (competitive advantages), di antaranya melalui proses kreatif dan inovatif wirausaha.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya yang berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif (comparative advantages) maupun keunggulan kompetitif (competitive advantages), di antaranya melalui proses kreatif dan inovatif wirausaha.
Untuk dapat bersaing di pasar global
sangat diperlukan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi yaitu barang dan
jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk menghasilkan barang
dan jasa yang berdaya saing tinggi diperlukan tingkat efisiensi yang tinggi.
Tingkat efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang
tinggi, yaitu sumber daya manusia yang profesional dan terampil yang dapat
menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru. Selanjutnya
kualitas sumber daya manusia yang tinggi tersebut hanya dapat ditentukan oleh
sistem pendidikan yang menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif.
Sumber daya kreatif dan inovatif hanya terdapat pada wirausaha. Oleh sebab itu
wirausahalah yang mampu menciptakan keunggulan bersaing melalui kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
D. KOMPETENSI
KEWIRAUSAHAAN
Seorang wirausaha yang sukses pasti memiliki
kompetensi , yakni memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai, serta
tingkah laku yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan / kegiatan. Keterampilan-keterampilan yang
dibutuhkan oleh seorang wirausaha adalah (1) keterampilan manajerial ( managerial skill
), (2) keterampilan konseptual ( conceptual skill ), (3) keterampilan
memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi (human skill ), (4)
keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan ( decision making
skill ), (5) ke-terampilan mengatur dan menggunakan waktu ( time
management skill ), (6) dan keterampilan teknik lain yang secara
spesifik. Wirausaha juga harus memiliki sikap positif, motivasi, dan
selalu berkomitmen terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya.
Sehingga dapat
dikatakan bahwa kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu
atau personality ) seorang wirausaha akan berpengaruh
terhadap kinerja atau performance -nya orang itu.Hendaknya
seorang wirausaha memiliki kepribadian berupa kepemilikan atas pengetahuan,
keterampilan atau kecakapan yang dilengkapi dengan sikap dan motivasi untuk
selalu berprestasi.
Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa
kompetensi inti ( core competency ) kewirausahaan adalah (1)
kreativitas dan inovasi, guna menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan,
yang tercipta melalui pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan, (2) Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan, untuk
menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar-menawar yang kuat
dalam persaingan
Pertanyaan
1. apa yang harus dilakukan seorang enterpreneur di era globalisasi
untuk
dapat bertahan dan bersaing di pangsa pasar
2.Era Globalisasi telah diikuti dengan Kemajuan di bidang IT(Ilmu dan Teknologi) ,
Menurut anda, manfaat bisnis apa yang dapat di
peroleh oleh seorang enterpreneur
dengan kemajuan di bidang IT ini ?
Daftar
Pustaka
debluesearching.blogspot.com/.../pandangan-kewirausahaan-di-era.html
Harefa,
A. 2006. Menyongsong Milenium dan Indonesia Baru: Berwirausaha Dari Nol
(10
Kiat Sukses Dengan Modal Seadanya). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lambing,
Peggy C R K. 2000. Entrepreneurship .
New Jersey: Prentice Hall Inc.
Suryana.
2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis,
Kiat, dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat.
information . New
Jersey: Prentice Hall International Inc
Riyanti,
B.P.D. 2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.
Jakarta:
Grasindo.
Zimmerer, W
T dan Thomas, M S. 1996. Entrpreneurship
and the new venture
information . New
Jersey: Prentice Hall International Inc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar