Kamis, 28 April 2016

Kewirausahaan di Era Globalisasi


MK : Kewirausahaan
Part : III
Pengantar
Secara historis dan kosensus jika sebuah negara ingin maju minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari jumlah penduduk untuk menopang perekonomian. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, bahwa jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari jumlah penduduk saat ini. "Kita kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga. Misalnya Singapura sebesar tujuh persen, Malaysia lima persen, dan Thailand empat persen," kata Puspayoga dalam acara "Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri", Kamis (12/3/2015).. Masih minimnya jumlah pelaku usaha di Indonesia berdasarkan data yang ada secara tidak langsung dinilai mengancam pertahanan ekonomi nasional. Melihat kenyataan ini merubah mindset masyarakat tentulah sangat penting untuk mau berperan serta dalam menciptakan lapangan usaha, dalam hal ini dibutuhkan kepribadian wirausaha dalam diri seseorang untuk berwirausaha. Dengan adanya pribadi  berwirausaha  akan menjadikan  seseorang untuk lebih giat mencari dan memanfaatkan peluang usaha dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.  Hal ini bertujuan untuk membangun mental masyarakat  agar tidak sekedar menjadi pencari kerja,  tapi pencipta lapangan kerja dengan melihat Fenomena bahwa   pertumbuhan, perkembangan dan komposisi  penduduk  tak  dapat dipisahkan dengan perkembangan ekonomi secara makro ,  karena proses  penciptaan lapangan kerja mengacu kepada kecenderungan pergerakan sektor  ekonomi.
Perubahan Iklim Dunia Usaha Gerbang abad milenium baru atau di era globalisasi, dunia telah terbuka  khususnya sejak awal millennium lalu, yang ditandai dengan menisbinya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam segala aspek sumber daya. Era globalisasi  dalam dunia usaha terjadi persaingan yang ketat dan tajam, sehingga berbagai peluang pasar akan menjadi ajang perebutan yang seru. Karenanya, jiwa dan sikap kewirausahaan  sangat dibutuhkan, agar tercipta lapangan kerja baru, yang diharapkan  akan membantu melonggarkan kondisi krisis negara tercinta kita. Oleh sebab itu, pribadi wirausaha kreatif, inovatif, serta berani mengadapi resiko dalam ganasnya persaingan mencari kerja pada terbatasnya lapangan kerja, perlu ditanamkan dalam pendidikan kewirausahaaan sehingga output universitas berani menjadi wirausaha, menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan juga untuk orang lain.
Wirausaha adalah seorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai  pengelola  dan  pemilik  usaha ( business owner manager ) atau pelaksana usaha kecil ( small business operator ), ia harus memiliki kecakapan untuk bekerja, kemampuan mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.


Pembahasan
A.Kewirausahaan Era Globalisasi
Pada Era globalisasi,  kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta, pemodal, dan pelaku inovasi. Di zaman ini, yang menjadi tulang punggung kesuksesan dari sebuah bisnis adalah kreatifitas seorang wirausahawan itu sendiri. Jadi kewirausahaan adalah seorang manajer resiko yang dengan kemampuan kreatifitasnya bisa mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu sumber daya materil, kapasitas intelektual, maupun waktunya untuk menghasilkan produk atau usaha yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena abad milenium ini masa depan itu milik sang pemberani,inovatif dan punya pribadi wirausaha dan mereka yang memiliki pengetahuan
Menurut Peter Drucker (1993) globalisasi merupakan era masyarakat pengetahuan dengan sumber daya utama masyarakat bukan lagi bertumpuh pada alam, namun pada pengetahuan. “That its primary resource will be knowledge”. Masyarakat berubah dari masyarakat tunggal yang berenergi politik, menjadi masyarakat pluralistik yang berenergi ekonomi. Semua institusi pemerintah maupun swasta dari negara-negara di Dunia membuat kompetisi global sebagai sasaran strategi mereka. “All institution have to make global competitiveness as their strategic goal.” (Sinaga, 2005)
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan, negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memperdayakan sumber daya ekonominya (conomic empowering) dan memberdayakan sumber daya manusianya (resources empowering) secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks.
Seakan berpacu dengan waktu, pada tahun 2015 ini pula (tepatnya pada Desember 2015) hingga sekarang kita dihadapkan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN / MEA (ASEAN Economic Communities). Suatu era yang menyatukan Negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi “satu basis pasar dan produksi”. Dimana akan terjadi arus bebas produk, jasa, investasi, tenaga kerja, dan modal, yang semuanya bermuara pada prinsip pasar terbuka bebas hambatan.
Ambisi ASEAN membentuk MEA salah satunya didorong oleh perkembangan eksternal dan internal kawasan. Dari sisi eksternal, Asia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi baru, dengan disokong oleh India, Tiongkok, dan negara-negara ASEAN. Saat ini saja, berdasarkan Laporan Bank Dunia (2014), dengan menggunakan paritas daya beli (PPP) dolar internasional, ekonomi ASEAN menyumbang 6 persen terhadap PDB global. Hal ini menjadikan ASEAN sebagai blok ekonomi terbesar kelima di dunia setelah NAFTA (20 persen), EU (17 persen), China (16 persen), dan India  (7 persen). Sedangkan dari sisi internal kawasan, krisis keuangan Asia pada tahun 1997/1998 memberikan motivasi lebih lanjut terhadap agenda integrasi regional guna membangun ketahanan yang lebih kuat menghadapi ketidakstabilan keuangan makro. Selain itu, ASEAN juga memiliki pertumbuhan kelas menengah berusia muda yang sangat pesat yang dapat memberikan sumber pertumbuhan baru di kawasan ini, maka dalam hal ini Keunggulan komparatif: ketersediaan sumber daya alam dan tenaga kerja bukan jaminan, yang dibutuhkan adalah keunggulan kompetitif: penguasaan sains pengetahuan dan teknologi. Dengan sains pengetahuan dan teknologi, para wirausaha dalam berbisnis dapat menciptakan nilai, menerobos hambatan, dan membuka peluang kewirausahaaan yang berdaya saing tinggi.
B. Peranan dan Fungsi Kewirausahaan

     Bangsa ini kini tengah terperangkap dalam jumlah utang yang signifikan, dan euforia kedaerahan yang mengarah ke disintegrasi bangsa. Indonesia kini hanya bertahan hidup berkat bantuan pinjaman negara-negara donor dan lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya menghadapi dilema, yakni, Indonesia berdasarkan rekomendasi dari negara-negara donor, dan lembaga keuangan Internasional seperti IMF dan Bank Dunia harus membuka pasar berdasarkan mekanisme pasar global.Angka pengangguran yang semakin meningkat, menurunnya daya beli (purchasing power) masyarakat, keterpurukan dunia industri dan perbankan nasional sebagai tulang punggung perekonomian nasional, kualitas SDM yang masih memprihatinkan, dan ketidakpastian program nasional dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable developmental) kesemuanya merupakan faktor-faktor yang dilematis di dalam ketidakpastian pemulihan ekonomi Indonesia.
Untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa khususnya dalam keterpurukan ekonomi bangsa ini membutuhkan orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha, yakni suatu semangat sikap mental positif (SMP) yang mengutamakan kinerja dan produktifitas dalam mengoptimalkan pencapaian target (goals). Oleh karena itu, semakin banyak anak bangsa yang memiliki jiwa wirausaha, semakin terbuka lapangan pekerjaan yang berdampak positif bagi pengurangan pengangguran dan peningkatan daya beli (purchasing power) masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan semakin apresiatif yang berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. Hal ini jugalah yang mempengaruhi dinamika masyarakat dalam perkembangan bisnis, yakni:
- Perkembangan sains dan teknologi akan mempengaruhi perkembangan dinamika masyarakat.
- Dinamika masyarakat akan mempengaruhi kebutuhan akan sesuatu produk bagi masyarakat.
- Perkembangan kebutuhan produk akan mempengaruhi perkembangan kegiatan bisnis untuk menghasilkan produk tersebut. Lebih lanjut dalam hal ini, perkembangan kegiatan bisnis ini muncul dari fenomena dinamika masyarakat melalui kejelian para enterpreneur dalam merespon, menciptakan solusi tantangan fenomena tersebut menjadi hal yang nyata sebagai suatu peluang-peluang baru di dunia bisnis.
C. Konsep Peranan Kewirausahaan
Wirausahawan merupakan generator penggerak perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan pekerjaan. Keadaan ini, akan berdampak positif bagi peningkatan daya beli masyarakat dan pendapatan negara. Semakin tinggi pendapatan negara, kemampuan negara untuk membiayai pembangunan secara berkelanjutan semakin terjamin.
Tantangan persaingan global, tantangan pertumbuhan penduduk, tantangan pengangguran, tantangan tanggung jawab sosial, keanekaragaman ketenagakerjaan, dan tantangan etika, tantangan kemajuan tekonologi dan ilmu pengetahuan, dan tantangan gaya hidup beserta kecenderungan-kecenderungannya merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lain. Dalam persaingan global, semua sumber daya antar-negara akan bergerak bebas tanpa batas. Sumber daya alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, dan gaya hidup akan bergerak melewati batas-batas negara. Hanya sumber daya yang memiliki keunggulanlah yang dapat bertahan dalam persaingan. Demikian juga pertumbuhan penduduk dunia yang cepat disertai persaingan yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang kompetitif dan akan menimbulkan pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memiliki keunggulan dan daya saing yang kuat.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya yang berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif (comparative advantages) maupun keunggulan kompetitif (competitive advantages), di antaranya melalui proses kreatif dan inovatif wirausaha.
Untuk dapat bersaing di pasar global sangat diperlukan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi yaitu barang dan jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk menghasilkan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi diperlukan tingkat efisiensi yang tinggi. Tingkat efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang tinggi, yaitu sumber daya manusia yang profesional dan terampil yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru. Selanjutnya kualitas sumber daya manusia yang tinggi tersebut hanya dapat ditentukan oleh sistem pendidikan yang menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif. Sumber daya kreatif dan inovatif hanya terdapat pada wirausaha. Oleh sebab itu wirausahalah yang mampu menciptakan keunggulan bersaing melalui kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

D. KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
Seorang wirausaha yang sukses pasti memiliki kompetensi , yakni memiliki  ilmu pengetahuan,  keterampilan, dan  kualitas individu  yang  meliputi sikap, motivasi, nilai, serta tingkah laku yang  diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan / kegiatan. Keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan  oleh seorang wirausaha  adalah (1)  keterampilan manajerial ( managerial skill ), (2) keterampilan konseptual ( conceptual skill ), (3) keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi (human skill ), (4) keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan ( decision making skill ), (5) ke-terampilan mengatur dan menggunakan waktu ( time management skill ), (6) dan keterampilan teknik lain yang secara spesifik.  Wirausaha juga harus memiliki sikap positif, motivasi, dan selalu berkomitmen terhadap pekerjaan yang sedang dilakukannya.
  Sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu atau personality ) seorang wirausaha akan berpengaruh  terhadap  kinerja  atau performance -nya orang itu.Hendaknya seorang wirausaha memiliki kepribadian berupa kepemilikan atas pengetahuan, keterampilan atau kecakapan yang dilengkapi dengan sikap dan motivasi untuk selalu berprestasi.
Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa kompetensi inti ( core competency ) kewirausahaan adalah (1) kreativitas dan inovasi, guna menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan, yang tercipta melalui pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan,  (2) Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan, untuk menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan



Pertanyaan

1. apa yang harus dilakukan seorang enterpreneur  di era globalisasi
    untuk  dapat bertahan dan  bersaing di  pangsa pasar
2.Era Globalisasi telah diikuti dengan Kemajuan di bidang IT(Ilmu dan Teknologi) ,
 Menurut anda, manfaat bisnis  apa yang dapat di peroleh oleh seorang enterpreneur
 dengan kemajuan  di bidang IT ini ?

Daftar Pustaka
debluesearching.blogspot.com/.../pandangan-kewirausahaan-di-era.html
Harefa, A. 2006. Menyongsong Milenium dan Indonesia Baru: Berwirausaha Dari Nol
(10 Kiat Sukses Dengan Modal Seadanya). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lambing, Peggy C R K. 2000. Entrepreneurship . New Jersey: Prentice Hall Inc.
Suryana. 2003.  Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju Sukses.
 Jakarta: Salemba Empat.
information . New Jersey: Prentice Hall International Inc
Riyanti, B.P.D. 2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.
Jakarta: Grasindo.
Zimmerer, W T dan Thomas, M S. 1996. Entrpreneurship and the new venture
information . New Jersey: Prentice Hall International Inc

Minggu, 17 April 2016

Pengertian Kewirausahaan dan wirausaha


 
MK: Kewirausahaan
Part: III
Fak : Ekonomi
Kata Pengantar
Prawiro (1997) mengemukkan bahwa: Entreprenuership adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang karakteristik wirausaha yang didasarkan pada Nilai kepribadian yang berorientasi pada penciptaan produk barang dan jasa yang bersifat kebaruan.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikemukakan bahwa kehadiran wirausaha dapat memberikan efek positif bagi  terciptanya peluang   lapangan kerja, menurunnya angka kemiskinan, tingkat kejahatan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Untuk mencapai hal tersebut para wirausaha hendaknya memiliki bekal ilmu pengetahuann tentang kewirausahaan,pengertian dan pemahaman tentang pengetahuan Entrepreneurship termasuk didalamnya pengetahuan dan penerapan kewirausahaan sebagai nilai dasar dalam kegiatan usaha baik  level individu, organisasi dan masyarakat. Dan level mahasiswa sebagai bagian dari civil education yang selepas dari perguruan tinggi sangat penting untuk mau berperan serta dalam menciptakan lapangan usaha dengan menerapkan pengetahuan Entreprenuership, Hal ini bertujuan untuk membangun mental mahasiswa  sebagai  generasi muda agar tidak sekedar menjadi pencari kerja, tapi pencipta lapangan kerja dengan spirit Entreprenuership yang kuat, konseptual dan tangguh.

A.  Pengertian Kewirausahaan  dan Wirausaha
1.    Pengertian Kewirausahaan
    Kewirausahaan dalam bahasa Inggris adalah entrepreneurship , Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu  entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan. Kewirausahaan merupakan sebuah ilmu yang  yang menggabungkan ilmu pengetahuan, kepribadian/sikap, filosofi, keterampilan , seni, profesi,naluri, impian (cita-cita) dan pilihan hidup yang digabungkan dalam satu kemampuan untuk optimalkan dan diberdayakan dalam mencapai keuntungan yang lebih besar. 
Pengertian Kewirausahaan Menurut beberapa ahli ekonomi adalah sebagai berikut :

* Menurut Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan: “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta  kepuasan dan kebebasan pribadi”.
* Menurut Stephen Robins (1996),Kewirausahaan adalah  proses mengejar  berbagai peluang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi
*  Menurut Salim Siagian,Kewirausahaan adalah semangat perilaku dan kemampuan memberikan respon    positif  kepada peluang untuk  mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri  dan pelayan yang lebih baik kepada pelanggan/masyarakat,serta menciptakan  dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat  dengan menerapkan cara kerja yang lebih efesien dan efektif ,melalui keberania mengambil resiko,kreativitas ,inovasi  dan kemampuan manajemen.
      Berdasarkan beberapa pengertian di atas  dapat di simpukan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dalam mengoptimalkan segala sumber daya yang ada baik materi.intelektual,waktu dan kemampuan kreativitas untuk menciptakan atau menghasilkan suatu usaha baru atau produk baru yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan- tantangan persaingan.
Kata kunci dari kewirausahaan adalah;
1. Pengambilan resiko
2. Menjalankan usaha sendiri
3. Memanfaatkan peluang-peluang
4. Menciptakan usaha baru
5. Pendekatan yang inovatif
6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan pemerintah)
Adapun makna dari kewirausahaan menurut Hendro (2010 ; 10-11 )  adalah sebagai berikut :
a)        Kewirausahaan adalah sebuah ilmu pengetahuan
Kewirausahaan sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan hasil uji coba dilapangan, dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai  sebagai sumber informasi  yang berguna bagi orang lain yang membutuhkan. Dengan demikian kewirausahaan dapat  dimasukkan ke dalam sebuah  disiplin ilmu  baik yan bersifat teori maupun bersifat empirik ( uji lapangan).
b)        Kewirausahaan merupakan kepribadian atau sikap
Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirausahaan adalah sikap  positif, kepribadian yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain, dan tidak muudah puas diri. Jadi, kewirausahaan merupakan kepribadian atau sikap sesorang atau sebuah pilihan kepribadian.
c)        Kewirausahaan adalah sebuah filosofi
Pondasi kesuksesan untuk menjadi wirausaha yang cerdas adalah filosofi hidup dan bekerja. Oleh karena itu, kewirausahaan dapat digolongkan dalam sebuah filosofi hidup atau landasan hidup dalam meniti karir guna mencapai kesuksesan.
d)       Kewirausahaan merupakan keterampilan
Kewirausahaan merupakan penggabungan dua konsep penting yaitu pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan  dan dilakukan melalui proses jatuh bangun untuk menjadi terampil dan akhirnya menjadi sebuah keahlian dalam menjalankan roda bisnis. Keduanya tidak dapat dipisahkan antara pengetahuan dan latihan yang terus menerus diperbaiki sehingga mencapai sebuah kesempurnaan hingga menjadi ahli dan terampil. Untuk itu kewirausahaan juga menjadi sebuah keterampilan.  
e)        Kewirausahaan merupakan sebuah seni ( art)
Kewirausahaan juga merupakan seni (art) karena dalam menemukan ide, inspirasi, dan peluang bisnis dibutuhkan imajinasi, visualisasi, dan pemikiran yang terkadang harus berlawanan dengan logika. Berpikir berbeda untuk menentukan ide-ide brilian (cemerlang). Semua ini membutuhkan kreativitas, inovasi yang benar-benar baru sehingga unsur dan kekuatan seni sangat diperlukan untuk menemukan ide-ide dalam cara mengatasi kesulitan, mengendalikan sumber daya manusia ( SDM) juga pelanggan.
f)         Kewirausahaan merupakan sebuah profesi
Pilihan, baik itu menjadi pekerja (employee) atau berwirausaha haruslah bersikap profesional. Untuk itu, menjadi wirausaha juga merupakan  sebuah profesi sebagai pilihan hidup yang harus dilakukan secara profesional dalam arti jujur, terbuka, komitmen, konsisten, tepat janji , tanggung jawab, tahu batas hak-haknya, mengerti etika profesi dan berdisiplin.
g)        Kewirausahaan merupakan sebuah naluri
Kewirausahaan  itu membutuhkan naluri menemukan sebuah peluang dan ide bisnis yang akhirnya menjadi sebuah bisnis yang sukses. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa wirausaha yang sukses pasti mempunyai naluri yang kuat tentang kewirausahaan.
h)        Kewirausahaan adalah  mimpi ( cita-cita) seseorang
Kewirausahaan adalah juga merupakan cita-cita yang terpendam sejak anda masih kecil, rmaja atau dewasa. Contohnya sejak kecil kita ingin mendapatkan uang atau penghasilan sebesar 25  juta perbulan di usia 25 tahun. Dan mimpi itu benar-benar terwujud sebelum berusia 25 tahun setelah ia memilih menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup.
i)          Kewirausahaan adalah  pilihan hidup  seseorang
Kewirausahaan adalah salah satu jalan hidup sukses, walaupun harus melalui jalan   yang terjal, jatuh bangun, dan keringat bercucuran tetapi pada akhirnya bisa meraih kesuksesan.

II. Pengertian Wirausaha
a.    Pengertian Wirausaha
       entrepreneur    (wirausaha)    merupakan      seseorang   yang    mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasi dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan atau balas jasa berupa keuntungan (profit) dalam bentuk finansial maupun non finansial.  Seseorang yang mampu   dan   berani  menciptakan  lapangan    kerja  bagi  diri sendiri dan orang lain,  yang bertujuan mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan masyarakat pada umumnya. 
       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengertian wirausaha sama dengan  wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru menentukan cara produksi baru, menyusun  operasinya. Sedangkan  menurut  Hendro (2010 : 9) wirausaha adalah melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan  yang  kreatif)  untuk   menghasilkan  suatu  nilai  tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga the core of entrepreneurial skill is creativity (inti dari keterampilan wirausaha adalah kreativitas)  
Dari Pengertian di atas dapat didefenisikan bahwa wirausaha adalah seseorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian  mengenali produk baru,  menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta  mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.Sedangkan Kuratko (2010) berpendapat bahwa entrepreneurs berbeda dengan small bisnis (pemilik usaha kecil), perbedaannya adalah seorang entrepreneur adalah orang yang penuh dengan inovasi dan memiliki konsep yang matang dalam melakukan sebuah bisnis. Sedangkan small bisnis penekanannya lebih kepada stabilitas pendapatan.
b.   Perilaku Wirausaha
          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa,  perilaku wirausaha adalah langkah atau tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dan menyiasati pekerjaan sehari-hari.
Perilaku wirausaha dibagi menjadi lima kelompok ( Hendro, 2010 ; 21), yaitu sebagai berikut :
1)        Perilaku Wirausaha secara individu
Perilaku wirausaha secara individu terdiri dari :
a.    Teguh pendirian
b.    Selalu nyakin dengan apa yang dikerjakan dan dilakukannya
c.    Berperilaku profesional dalam arti memiliki tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, jujur dan terbuka
d.   Optimis dalam segala perilaku yang dilakukan
e.    Berpikir positif ketika mendengar atau menanggapi
f.     Tidak gegabah dan penuh rencana dalam setiap tindakan (visioner)
g.    Selalu berorientasi mencari jalan keluar, sehingga berpikir kreatif dan inovatif untuk menemukan solusinya. Serta nyakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
2)        Perilaku wirausaha dalam pekerjaan
a.    Oreintasi pada tujuan dan tetap nerkeinginan kuat pada hasil yang sempurna
b.    Gila kerja dan bekerja dengan baik sehingga segala sesuatunya ingin  sempurna.
c.    Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat menyelesaikan pekerjaan
d.   Haus akan prestasi sempurna
e.    Tuntas dalam mengerjakan tugas
f.     Sangat menyukai pekerjaan baru dan menantang
g.    Kreatif dan inovatif sehingga selalu mempunyai ide-ide yang cemerlang dan mampu keluar dari tekanan.

3)        Perilaku wirausaha dalam menghadapi risiko
a.    Mengevaluasi risiko dan dampaknya terlebih dahulu
b.    Mencari keputusan yang tepat dan optimal
c.    Tidak takut terhadp resiko karena mempunyai intuisi yang kuat
d.   Waspada dan antisipatif/tanggap  sehingga selalu berperilaku pro aktif
Peran  dari  seorang  wirausaha  menurut  Suryana  (2000: 5 ) secara  umum  memiliki 2 peran, yaitu: sebagai penemu dan sebagai perencana. Sebagai penemu,  wirausaha  menemukan  dan  menciptakan  produk  baru,  teknologi  dan  cara  baru,  ide-ide baru dan organisasi usaha baru. Sedangkan sebagai perencana, wirausaha  berperan merancang usaha baru, merencanakan strategi perusahaan baru,  merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan.Namun perlu diingat  kewirausahaan itu bukan untuk  sekedar menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat . 
Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan  dan  mengubahnya  menjadi  realita  bisnis. Wirausaha adalah  seorang  pembuat keputusan  yang membantu  terbentuknya  sistem  ekonomi  perusahaan  yang  bebas. Sebagian besar  pendorong  perubahan  inovasi, dan kemajuan di  perekonomian, sehingga  wirausaha adalah  orang-orang yang memiliki       kemampuanuntuk mengambil  resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. 
Wirausaha  bukan karena  memahami  yang  ada  dalam  semua kompleksitasnya,  tetapi dengan menciptakan  situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausaha berada di dunia yang terakhir menjadi yang  pertama,  tempat  penawaran menciptakan permintaan, tempat kenyakinan mendahului pengetahuan.  
Sehingga karakteristik khusus wirausaha dapat digolongkan menjadi : 
a)      Berorientasi pada tindakan, “Mereka melakukan, membetulkannya, mencoba”. 
b)      Memiliki  kemampuan untuk  menvisualisasikan  langkah-langkah dari  gagasan sampai aktualisasi.
c)      Menjadi pemikir dan pelaku, perencana dan pekerja. 
d)     Terlibat, menerapkan langsung 
e)       Dapat mentolerir ambiguitas 
f)       Menerima resiko tetapi memahami dan mengelolahnya 
g)      Mengatasi, bukan menghindari, kekeliruan, mereka tidak mengakui mereka di kalahkan. 
h)      Memandang  diri  sendiri  sebagai  seorang  yang  bertanggung  jawab  atas  nasib mereka sendiri. 
i)        Percaya pada penciptaan pasar untuk gagasan mereka, bukan sekedar menanggapi permintaan pasar yang ada.
Keberhasilan seorang  wirausaha  untuk  mengembangkan bisnisnya tergantung   pada  kecerdasan, imajinasi,dan kekuatan keinginan  individu  yang bersangkutan. Sedikit  keberuntungan diperlukan,  tetapi  dapat  diargumentasikan bahwa  tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses (Rachbini, 2001 :100) .

Ilustrasi :
Motivation and success story

Jiwa kewirausahaan bagi seorang wirausaha
Memahami Faktor kegagalan dan keberhasilan
“Warsiyah : Benih Untuk Perubahan Iklim”
Dari kerugian menjadi keuntungan
Sumber : Kompas ,Selasa 1 Desember 2009

     Warsiyah (52) tahun sebagai  seorang petani yang sudah puluhan tahun bergumul dengan lumpur sawah, ia merasakan perubahan di sawah sejak lama,tapi baru menyadari tentang perubahan iklim akhir-akhir ini ,Beruntung terbiasa menjadi petani mandiri ,petani bisa mengantisipasi akibat perubahan iklim dengan kembali pada benih-benih padi lokal yang selama ini ditinggalkan..Kerugian akibat perubahan iklim disikapinya dengan berpikir bagaimana cara mengatasinya bukan sebaliknya.
      Di daerahnya bertani yaitu Indramayu,Jawa Barat,ia merasakan benar hawa ( suhu) tanah yang semakin panas apalagi pasokan air kesawah tidak lagi selancar dulu.Petani memang telah menjadi salah satu pihak yang paling merasakan dampak negatif dari perubahan  kondisi lahan,sehingga perubahan itu membuat petani salah memprediksikan jerih payahnya menjadi sia-sia.
     Bapak Warsiyah belajar dari pengalaman,sehingga berpikir kreatif dengan memecahkan masalah yang belum pernah ia alami sebelumnya tanpa mengeluh,menyerah dan penuh percaya diri.
      Warsiyah berpendapat bahwa  perubahan iklim berarti membutuhkan perubahan dalam cara mengelola sawah.Benih padi yang sebelumnya cocok disawah kelak tidak akan cocok lagi sebab sejumlah lahan yang dulu memiliki cukup pasokan air,kini pasokan airnya mulai mengering(sebuah masalah yang harus dipecahkan).Jika benih pabrik diproduksi secara masal maka benih akan dibuat untuk kondisi tanah secara umum.Jadi belum tentu cocok untuk kondisi tanah di daerah tertentu.
      Ia teringat bahwa dulu pernah mempunyai cadangan benih padi yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak.Ia seoarang antipatif dan intuitif sehinggan ia suka mengkolekis benih-benihnya yang unik dan berbeda.Ia berpendapat bahwa suatu saat nanti pasti akan dibutuhkan.Ia mulai menyilangkan padi dari benih-benih yang langka itu sehingga menghasilkan ratusan benih padi baru.
     Sebelum menanam padi pabrikan beubah setelah mengikuti pelatihan  yang diadakan oleh yayasan Farmer’s Intiative For Ecological Livehood and Democracy (FIELD).Setelah mengkajinya ternyata keturunan padi pabrikan tidak bisa ditanam ulang oleh petani.Petani tidak bisa seperti dulu lagi mengambil padi dari sawahnya lalu dijadikan benih,maka muncul tantangan,gairah, dan semangat untuk membantu orang lain dengan menemukan bibit unggul baru.
       Selain mengkaji  padi Hibrida dari pelatihan tersebut,Warsiyah yang lulusan SD  juga medapat teori dan praktek sekaligus,berbekal ilmu itulah  Warsiyah menyilangkan padi sendiri.
Dengan benih-benih itu,ia membuat ratusan kombinasi penyilangan padi.Tujuan utamanya adalah mencari varietas unggul yang bisa bertahan hidup meskipun pasokan air sedikit, ia menjadi problem solver ( pencari jalan keluar dari masalah) dan ia tidak pernah puas diri.
     Dengan mengenal kelemahan dan kelebihan (SWOT Analysis),maka ia mulai menemukan jalan untuk mendapatkan padi dengan varietas unggul yang tahan dalam air yang minim.
Ia menyilangkan padi itu dan ditanam pada lahan seluas 5.000 m2 , akibatnya bulir padi yang ditanam saat panen  tidak seragam.Untung hasil panen itu masih diterima pedagang.Akhirnya ia menemukan padi varietas unggul yang ia harapkan dan sekarang ia mendapatkan 104 varietas  padi baru.

Pertanyaan

1  1.  Apakah sikap dan tindakan pak Warsiyah dapat dikatakan sebagai enterpreneur sejati?
2  2. Apakah  kegiatan  Pak Warsiyah dapat dikatakan  sebagai kegiatan kewirausahaan?
3  3. Apakah Perbedaan antara wirausaha dan kewirausahaan?

Daftar  Pustaka

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi 3. Balai Pustaka Jakarta
Hendro,  2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan . Jakarta:Erlangga
Hisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan Sheperd, Dean A (2008),Kewirausahaan,NewYork: McGraw-Hill, Penerbit Salemba Empat. 
Kompas ,Selasa 1 Desember 2009
Kuratko, D.F., (2009). Entrepreneurship, Theory, Process, Practice. 8 Edition. South-Western Cengage Learning. Mason, OH. South-Western
Robbins, Stephen P. (2006), Perilaku Organisasi: Konsep-Kontroversi-Aplikasi,  Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Prenhallindo
Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan Problematika dan Pendekatan: Jakarta.  
             Salemba Empat